"Hidup itu seperti mengendarai sepeda." ~Albert Einstein

Ingatkah ketika kamu pertama kali belajar mengendarai sepeda? Pasti kamu menggunakan roda bantu yang dipasang di samping roda belakang sepeda. Setiap hari kamu terus mengendarai sepeda sampai akhirnya kamu bisa mengendarai sepeda tanpa roda bantu. Meski begitu kamu masih belum terlalu piawai. Kadang-kadang kamu terjatuh.

Siapa yang mengajarimu mengendarai sepeda? Apakah dia ayah ibumu, kakek nenekmu, sepupu, kakakmu? Pernahkah kamu ingat mengajarimu teori yang rumit tentang mengendarai sepeda? Aku tebak pasti jawabannya tidak. Kamu langsung mempraktikkannya. Begitu terbiasa, kamu sudah tidak akan lupa lagi mengendarai sepeda.

Di titik ini aku terpikirkan kesamaan belajar mengendarai sepeda dengan belajar bahasa pemrograman komputer baru. Pada umumnya pemula akan memplajari dulu sintaks bahasa pemrograman komputer itu. Apakah itu pendekatan yang tepat? Pemahaman sintaks memang perlu tapi aku bisa membayangkan sebuah metode di mana pelajar langsung praktik membuat software rumit di bawah bimbingan seoarang pakar.